• SD NEGERI 006 BATAM KOTA
  • Belajar bahasa alam, bahasa manusia, dan bahasa komputer

Apakah Motivasi Perilaku karena Menginginkan Hadiah dan Pujian itu Baik?

Bapak dan Ibu Guru, masih ingatkah ketika menjadi murid dulu? Kita senang dan bahagia saat Guru memberikan pujian atau hadiah. Kita dijanjikan, jika menjawab pertanyaan dengan benar, kita dihadiahi coklat atau permen. Kita diiming-imingi, kalau tugas selesasi dengan cepat, kita bisa pulang duluan.

Terkadang, kita memberikan hadiah atau pujian pada Murid, supaya mereka termotivasi dan semangat. Supaya mereka rajin dan giat.

Kita merasa hadiah dan pujian ini sangat penting bagi murid. Tetapi, Apakah hal itu sudah tepat dan sesuai dengan kebutuhan murid?

Diane Gossen menjelaskan bahwa, mendapatkan hadian/pujian dari orang lain bisa menjadi motivasi seseorang melakukan sesuatu, Gossen mengkategorikan ini sebagai motivasi perilaku murid level 2 yaitu Mendapatkan hadiah atau pujian.

Pada artikel sebelumnya, sudah kita bahas terkait Motivasi perilaku murid level 1, yaitu menghindari rasa sakit atau hukuman, yaitu Efek Samping Mendisiplinkan Murid dengan Memberikan Hukuman

Pujian dan iming-iming hadiah bisa mempengahuri perilaku murid, Murid akan semakin rajin mengerjakan tugas dari guru, bahkan saling berkompetisi untuk mengerjakan tugas sebaik mungkin.

Namun perilaku ini dekat dengan rasa kecewa, jika energi yang sudah dikerahkan tidak berbalas sesuai dengan janji dan hadiah, maka akan muncul rasa kesal, marah, dan bahkan rasa tidak dihargai.

Ini karena hadiah dan pujian adalah motivasi yang datang dari luar diri mereka (Murid), atau disebut Motivasi Eksternal.

Mungkin ada murid yang sudah memiliki motivasi internal untuk rajin belajar.

Namun apa yang terjadi dengannya jika motivasi internal yang sudah terbentuk itu "diganggu", dengan motivasi eksternal yang berupa janji hadiah dan pujian itu?

Bapak dan Ibu Guru mungkin bertanya: "Lalu bagaimana cara memotivasi murid tanpa pujian dan hadiah? berikut jawabannya:

  • Kita perlu membedakan antara hadiah atau pujian yang dijanjikan dengan apresiasi. Nah, Apresiasi ini dilakukan di akhir atau di ujung pembelajaran. sehingga perilaku murid tidak digerakkan oleh sesuatu yang dijanjikan.
  • Tugas kita adalah mengidentifikasi motivasi perilaku murid, supaya kita bisa menstimulasi munculnya motivasi internal dari diri si murid.

Mari Bapak Ibu Guru, yang paling penting mulai sekarang pergunakan pujian dan hadiah secara bijak, sepeti: 

 
  • Hindari menjanjikan dan mengiming-imingi, 
  • Apresiasilah secukupnya capaian mereka, dan 
  • Cobalah lebih dekat dengan murid.
  • Pahami motivasi internal yang dimiliki mereka.
  • Setiap murid bisa jadi memiliki motivasi internal yang unik dan berbeda dari murid yang lain.
  • Tumbuhkan dan pupuk motivasi internalnya.

Bapak dan Ibu Guru mari kita renungkan lagi:

  1. Apakah kita sebagai pendidik sudah mengidentifikasi motivasi perilaku yang ditunjukan murid dengan tepat? 
  2. Apa yang bisa kita lakukan untuk dapat mengidentifikasi motivasi perilaku murid, agar kita dapat membantunya menemukan motivasi internal dalam belajarnya?
Selamat belajar Bapak Ibu Guru Hebat. Salam dan Bahagia!

Jadi Apresiasilah setiap proses yang dijalani oleh murid, agar motivasi internal bisa tercapai.

LINK VIDEO ---> Hadiah dan Pujian Apakah Baik?

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Restitusi, Konsekuensi, dan Hukuman

Pada restitusi kita menanamkan rasa percaya memberikan ruang refleksi dan diskusi untuk mereka bisa memilih solusi terbaik dalam memperbaiki masalah mereka  Dengan memberikan ke

05/02/2024 09:15 - Oleh Admin - Dilihat 12431 kali
Pengenalan 5 Posisi Kontrol

Konsep Lima Posisi Kontrol Guru Salam dan bahagia ibu dan bapak guru, Selamat datang di modul 5 posisi kontrol.  Kali ini tentang posisi kontrol guru pada materi pertama di mod

04/02/2024 22:08 - Oleh Admin - Dilihat 5552 kali
Menghindari Rasa Sakit | Motivasi Level 1

Saat menjadi murid sebagian dari kita pernah merasakan hukuman. Hukuman berdiri keliling lapangan, berdiri di depan kelas, dicap sebagai pemalas, bodoh karena tidak dapat menjawab soa

04/02/2024 11:40 - Oleh Admin - Dilihat 8040 kali
Dipaksa Dulu, Nanti Terbiasa | Bolehkah Memaksa Murid?

Sering kali kita mendengar di masyarakat, bahwa untuk menjadi kebiasaan harus dengan dipaksa terlebih dulu. Apakah benar demikian? Artikel ini mengajak kita bersama untuk berefleksi a

04/02/2024 10:24 - Oleh Admin - Dilihat 8791 kali
40 Pertanyaan Refleksi

Melihat ke Belakang: Seberapa banyak yang Anda ketahui tentang subjek ini sebelum kita mulai? Proses apa yang Anda lalui untuk menghasilkan karya ini? Apakah Anda pernah melakukan

27/01/2024 19:22 - Oleh Admin - Dilihat 3614 kali
Mengapa kurikulum perlu berubah?

Sejak merdeka, Indonesia telah menelurkan banyak kurikulum. Penulis sendiri masa SD pernah merasakan 2 kurikulum, yaitu kurikulum tahun 1975 dan kurikulum 1984. Namun, Mulai dari kuriku

23/01/2024 13:18 - Oleh Admin - Dilihat 2319 kali
Bagaimana Membuat Video Otentik Untuk Pembelajaran?

Oleh: Agus Hendri, S.Pd Sebuah video instruksi yang baik adalah sebuah alat yang powerfull untuk meningkatkan belajar siswa di rumah. Video yang baik memungkinkan siswa bisa

03/08/2020 14:29 - Oleh Admin - Dilihat 928 kali