CERPEN: Sayur Asem dari Kebun Kakek
Sttt… jangan berisik dan jangan bergerak. Ada yang datang!” komando Bubu si jepan alias labu siam yang menggantung di kerangka bambu. Tubuhnya gemuk dan matang.
Labu-labu siam lain yang tadi asyik bercakap dan mengayun-ayunkan tubuh gembrotnya, seketika terdiam. Mereka mengamati seorang anak perempuan berusia 10 tahun. Dia memasuki kebun membawa benda berbentuk kotak tipis. “Klik!” Bunyi aneh diselingi kilatan cahaya yang cepat mengagetkan para labu siam.
Dengan benda kotak itu, si anak perempuan membidik mereka berkali-kali.
“Selfie dulu ah!”
Anak perempuan itu berlanjut membidik dirinya sendiri. Kali ini tanpa kilatan cahaya. “Filsa, jangan foto-foto terus. Ayo bantu Kakek!” Suara kakek sedikit mengagetkan Filsa. Dia agak malu karena ketahuan berfoto-foto di kebun sayur kakek.
Liburan kali ini, Filsa dan keluarga singgah di rumah kakek di Selo, Boyolali, salah satu wilayah di lereng Merapi. Di dataran tinggi seperti ini, mayoritas tanah ditanami sayuran.
Sayur tumbuh dengan menggembirakan. Mereka siap memasok kehidupan. Selain mengelola perkebunan sayur yang luas, kakek memiliki kebun sayur pribadi di sekitar rumah. Ada labu siam, lobak, wortel, kubis, sawi, keningkir, tomat, dan daun adas.
“Kakek mau ngapain?” tanya Filsa menghampiri kakek. “Kakek mau mengeringkan biji-biji sawi sebelum ditabur di persemaian.” Filsa pun mengikuti kakek.
Filsa tidak protes. Bosan juga selfie terus sejak tadi. Meski Filsa tidak suka sayur, tidak ada salahnya membantu kakek. Begitu kakek dan Filsa menuju sisi kebun yang lain, para labu siam mulai saling berbisik.
“Itu tadi Filsa, cucu Kakek Atmo yang tidak suka sayur,” kata Kuki si kubis yang tumbuh tidak jauh dari areal para labu siam. Kuki menjawab rasa penasaran para labu siam. “Aku kaget sekali! Kakek Atmo kan jarang memotret kita. Tapi cucunya itu, hobi banget foto-foto,” curhat Bubu.
Eh, dari mana kamu tahu kalau Filsa tidak suka sayur?” “Sebelum Filsa datang ke sini, Kakek dan Nenek Atmo pernah berkeluh kesah. Saat itu mereka sedang membasmi ulat-ulat nakal di kebun kita,” kata Kuki,
“mereka sedang mencari ide agar Filsa suka sayur.”
“Wah… ternyata ada juga anak yang tidak suka sayur manis, gemuk, dan sehat seperti kita.
Sungguh sangat disayangkan. Kira-kira apa yang akan dilakukan oleh Kakek dan Nenek Atmo?” kali ini Ning si keningkir ikut penasaran dari tepian kebun labu siam.
Kayaknya, Nenek Atmo akan memilih di antara kita untuk diolah menjadi sajian sayur yang nikmat,” terka Kuki.
“Wah, aku tidak sabar nih jadinya. Meski aku harus dipetik dan meninggalkan kebun ini, aku akan sangat terhormat untuk membuat seseorang menyukaiku dan sebangsaku. Aku memang dipetik, tetapi pasti akan tumbuh tunas-tunas baru,” kata Bubu lirih.
Mendengar omongan Bubu, para sayur di kebun menjadi sedih sekaligus kagum. Memang sudah menjadi takdir mereka memberi asupan nabati bagi manusia.
Mendengar omongan Bubu, para sayur di kebun menjadi sedih sekaligus kagum. Memang sudah menjadi takdir mereka memberi asupan nabati bagi manusia.
Tibalah hari yang dinantikan, nenek mengajak Filsa memetik beberapa labu siam dan mencabut wortel-wortel segar. Tadi pagi, nenek sudah ke pasar membeli jagung manis, kacang panjang, dan ikan lele. Ternyata, nenek mau memasak sayur asam. Filsa sebenarnya tidak terlalu yakin bisa memakan sayur asam yang memiliki beragam isian sayur. Satu jenis sayur saja pasti tidak berhasil masuk ke mulutnya.
Tetapi setelah mengikuti proses memasak sampai masakan matang, dia tidak sabar mencicipi hasilnya. Labu siam, wortel, kacang panjang, butir-butir kacang tanah, daun melinjo, dan jagung menciptakan paduan yang aduhai.
Awalnya, Filsa takut-takut menggigit labu siam, ternyata empuk. Wortel menimbulkan bunyi ‘kres’ waktu digigit dan lumerlah rasa manis di lidah.
Saat sayuran menyatu di mulutnya, terciptakan rasa nikmat. Apalagi, kuahnya yang gurih dilengkapi asam jawa. Ada rasa kecut atau asam-asam nan segar.
Ditambah lauk lele goreng dan sambal tomat. Wah! Filsa makan sampai berkeringat. Ibu dan ayahnya sampai heran dan kagum. Dulu, mereka pernah mampir di restoran serba masakan Jawa. Banyak sekali pengunjungnya. Bahkan, banyak orang dari luar negeri. Ibu sempat mengambilkan sayur asam, tetapi Filsa tidak doyan.
Justru sayur asam dari kebun kakek membuat Filsa lahap. Nenek memang jago memasak. Tidak kalah jago, sayur-sayuran yang nenek masak berhasil membuat Filsa mau makan. Tidak perlu menunggu obrolan kakek dan nenek di kebun esok hari, warga sayur di kebun kakek bisa merasakan desiran canda dan kelezatan dari jendela dapur.
Tulis jawabanmu pada buku kerjamu!
- Siapa tokoh anak dalam cerita ini?
- Apa yang dilakukan tokoh anak di awal cerita?
- Apa yang digosipkan para sayuran tentang tokoh anak?
- Bagaimana akhir ceritanya?
Komentar
1.flisa dan kakek 2.membantu kakek mengeringi biji biji sawi 3.mereka menggosipkan bahwa flisa tidak menyukai sayur sayuran 4.kakek bisa merasakan desiran canda dan kelezatan dari jendela dapur
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
The Ant and The Grasshopper (Cerita Semut dan Belalang)
Once there was a grasshopper who spent the whole summer singing and playing without a care in the world. While the grasshopper had fun, his neighbors, the ants, were busy gathering fo
Dongeng Nusantara: Kisah Malin Kundang, Anak yang Durhaka
1. Hiduplah seorang janda bernama Mande Rubayah yang tinggal bersama anak laki-lakinya, Malin Kundang Zaman dahulu kala ada sebuah cerita di sebuah perkampungan nelayan Pantai
Dongeng Timun Mas dan Raksasa, Cerita Rakyat Jawa Tengah
1. Hidup seorang janda bernama Mbok Srini yang kesepian dan mengharapkan kehadiran anak Dongeng Anak Nusantara: Timun Mas dan Raksasa© Disediakan oleh Popmama.com
Kisah Abu Nawas dan Telur Unta yang Bisa Sembuhkan Sakit Raja
INILAH kisah Abu Nawas dan telur unta yang Bisa menyembuhkan sakit Baginda Raja. Bermula ketika Raja merasakan sakit di seluruh bagian tubuhnya. Untuk berjalan terasa berat hingg
Si Kura-Kura yang Sombong
Ada seekor kura-kura yang sombong dan merasa dirinya lebih pantas terbang dibandingkan berenang di perairan. Ia jengkel karena memiliki tempurung keras yang membuat tubuhnya terasa
Kebaikan Rogu Si Kura-Kura
Sore itu, Keke si kucing berjalan terseok-seok. Tidak lama kemudian, Keke berhenti. Keke duduk di bawah bangku taman. Keke bersedih tidak bisa pulang. Rogu si kura-kura datang menghampi
Tukang Koran
Enam tahun yang lalu, ayah Darman meninggal. Kini Darman menjadi yatim. Ayahnya meninggal karena kecelakaan lalu lintas, la mempunyai dua orang adik yang masih kecil- kecil, yang satu
Kelinci Kecil dan Burung Pipit
Penulis: Desri M. Putri “Aduh, sakit!” Suara Kelinci Kecil menggelegar di sudut kebun Pak Rusa. Wajahnya tampak seputih kapas dan titik-titik air mulai membanjiri matanya.
DARMAN DAN DARMIN Cerita Rakyat dari DKI Jakarta
Dahulu kala, di suatu daerah di Jakarta, tinggallah saudagar kaya bernama Pak Salim. Dia terkenal sebagai tuan tanah. Pak Salim mempunyai dua orang anak. Anak pertama bernama Darman d
CERPEN: PERSAHABATAN IKAN HIU DAN IKAN REMORA
Di kedalaman laut biru nan luas, seekor hiu pembunuh berhasil menangkap seekor ikan remora kecil. Namun sebelum Hiu menelannya, Ikan Remora memohon padanya,”Tolong jangan makan ak
1.filsa dan kakek 2.berfoto foto di kebun sayur kakek 3.mereka menggosip kan flisa tidak suka makan sayur. 4.kakek bisa merasakan desiran canda dan kelezatan dari jendela dapur