Mengenal Tanaman Perdu Buah Simalakama

Foto Oleh Hanna Vivaldi

Sobat belia pernah mendengar peribahasa ‘Bagai makan buah simalakama?’. Itu maknanya dapat dianalogikan sebagai berikut; Pertama, berada dalam kondisi yang sulit dimana hanya ada pilihan yang tidak enak. Kedua, Situasi ketika dihadapkan pada pilihan yang sulit. Ketiga, Sebuah kondisi yang serba salah.

Pada kesempatan ini bukan membahas hal tersebut. Tapi jenis flora yang berasal dan banyak tumbuh di Pulau Sumatra. Termasuk tanaman obat. Orang Melayu menyebutnya buah simalakama. Nama literasi yang umum Mahkota Dewa. Sedangkan nama latinnya atau dikenal oleh dunia internasional; Phaleria macrocarpa. Di Jawa, orang sering menyebutnya dengan nama makutadewa, makutamewo, makutoratu atau makurojo.

Tanaman atau pohon simalakama bagus ditanam sebagai penghijau halaman rumah. Tanaman jenis perdu ini seringkali juga ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi sekitar 3 meter. Buahnya berbentuk bulat berwarna merah menyala dengan diameter 3-6 cm. Daging buahnya berwarna putih dengan sedikit sabuk, seperti yang terdapat pada buah kelapa. Buah ini memiliki kemampuan berubah warna di masa pertumbuhannya. Dari yang awalnya berwarna hijau, berubah menjadi ungu, dan kemudian menjadi berwarna merah saat matang.

Buah simalakama berkhasiat menghilangkan racun dalam tubuh, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sebagai antialergi (histamin), sebagai antiradang, dan mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner.Meski memiliki manfaat tertentu, dalam pengolahannya kita perlu hati-hati. Sebab buah simalakama mengandung kadar racun yang tinggi. Racun yang terkandung dalam buah simalakama bisa menyebabkan sariawan di mulut. (Agh)

Untuk latihan terkait artikel ini silahkan klik ---> Buah simalakama