6 program prioritas Mendikdasmen
1. Penguatan guru dan makan siang gratis
Pertama, Penguatan Pendidikan Karakter. Program ini meliputi pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk guru kelas, peningkatan kompetensi guru bimbingan konseling (BK) dan guru agama, pengangkatan guru BK dan penanaman karakter tujuh kebiasaan anak Indonesia dan makan siang gratis dan bergizi.
Mendikdasmen menyampaikan semangat dan slogan besar Kemendikdasmen, yaitu mencerdaskan dan memajukan bangsa.
"Ini kami ambil dari tujuan negara yang termaktub dalam UUD 1945 dan sering dikutip Bapak Presiden Prabowo," Kata Abdul Mu'ti.
Baca juga: Sebutan Ujian Nasional dari Masa ke Masa
2. Wajib belajar 13 tahun
Kedua, program Wajib Belajar 13 Tahun dan Pemerataan Kesempatan Pendidikan yang meliputi afirmasi pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, misalnya rumah belajar, pendidikan jarak jauh, dan PAUD; serta memfasilitasi relawan mengajar.
3. Ada kesejahteraan guru
Ketiga, Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi, dan Kesejahteraan Guru. Program ini meliputi peningkatan kualifikasi pendidikan guru minimal Diploma IV/Strata Satu (D-IV/S-1); pelatihan kompetensi guru; serta peningkatan kesejahteraan melalui sertifikasi.
4. Penguatan matematika untuk usia dini
Keempat, Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi. Program ini meliputi pendidikan matematika, sains, teknologi sejak usia dini, pendirian sekolah unggul dan pengembangan sekolah unggul; dan penguatan pendidikan vokasi, kejuruan, dan pelatihan.
5. Sarpras sekolah
Selanjutnya, yang kelima adalah program Pemenuhan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana yang meliputi renovasi sekolah.
6. Pembangunan bahasa dan sastra
Kemudian yang keenam adalah program Pembangunan Bahasa dan Sastra yang meliputi pemartabatan bahasa negara; pelindungan bahasa daerah; penginternasionalan bahasa Indonesia; dan peningkatan literasi.
"Pada peringatan Sumpah Pemuda kemarin, kita canangkan gerakan bangga, mahir, dan maju dengan bahasa Indonesia," kata Mendikdasmen.
Kemendikdasmen akan mendorong partisipasi seluruh ekosistem pendidikan.
"Sesuai UU Sisdiknas, pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan, dengan prinsip kebaruan, kemitraan, dan keadilan," tutur Abdul Mu'ti.
Sumber: https://www.msn.com/id-id/berita
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Perbedaan pendekatan dan fokus antara KMB dan Kurikulum 2013
Perbedaan dari KMB dan K-13 mulai dari pendekatan pembelajaran yang berbeda menekankan pembelajaran berbasis proyek, kemandirian, dan keberagaman. Sedangkan K-13 menonjolkan pendekatan
20 Contoh Kesepakatan Kelas Jenjang SD
Berikut kesepakatan kelas jenjang SD untuk melatih kedisiplinan sejak dini seperti dilansir berbagai sumber: Datang tepat waktu ke sekolah, kecuali jika ada situasi khusus atau mende
Sebutan Ujian Nasional dari Masa ke Masa
Ujian Nasional (UN) di Indonesia telah mengalami banyak perubahan nama, hingga resmi dihapus dan tidak dipergunakan lagi dalam standar sistem kelulusan. Maka, berikut perjalanan pergant
Presiden Prabowo Ingin Ubah Kurikulum Matematika, Kenapa?
Presiden Prabowo Subianto akan memperbaiki metode pembelajaran matematika, terutama di tingkat SD untuk meningkatkan kualitas ilmu sains dan teknologi yang diperoleh siswa. "Tadi Presi
Airlangga Pastikan Gaji ASN Naik Lagi Tahun Depan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membenarkan adanya rencana kenaikan ASN atau gaji pegawai negeri sipil (PNS) pada 2025.“Iya (rencana kenaikan), disesuai
SDN 006 BATAM KOTA BORONG GELAR JUARA
Batam Kota. SDN 006 Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau berhasil memborong 5 gelar juara pada perhelatan OSN, O2SN, FLS2N, Agama, dan Pramuka se-Batam Kota yang dilaksanakan Sejak ta
Mengenal OSIS (Untuk siswa kelas 6 yang akan meninggalkan pendidikan dasar)
Di SMP nanti sobat yang kelas 6 saat ini, saat sudah duduk di SMP nanti akan mengenal yang namanya OSIS. OSIS adalah kependekan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah. Satu-satunya
Kapan Waktu yang Tepat Masuk Sekolah Dasar?
Adapun setelah melewati masa prasekolah, anak bisa melanjutkan ke jenjang sekolah dasar (SD). Terkait usia masuk SD, psikolog sekaligus Dosen Universitas Indonesia (UI), Rose Mini Agoes
4C di Era Digital
Agus Indira, dari Pandu Digital Madya Indonesia pada sebuah seminar zoom meeting, menyampaikan segala aktivitas dan interaksi yang dilakukan seseorang di ruang digital bisa menjadi se
Mewujudkan transformasi pendidikan di sekolah net zero carbon
Pendidikan berkualitas menjadi faktor penting demi kemajuan bangsa terutama bagi sumber daya manusianya.Tak hanya dari pembelajaran, aspek sarana dan prasarana pendukung di sekolah juga