Lima Kebiasaan yang Dapat Ditiru untuk Meraih Kesuksesan Finansial dan Persiapan Pensiun

Perencana keuangan sukses, Patrick Rush, telah berbagi mengenai lima kebiasaan umum yang dilakukan oleh kliennya yang memiliki keuangan yang baik.

Yang menarik, kebiasaan-kebiasaan ini dapat diadopsi untuk membantu seseorang mencapai kesuksesan finansial di masa depan.

Rush menjelaskan bahwa kliennya, meskipun tidak memiliki pendapatan yang besar, berhasil mengumpulkan aset senilai US$1 juta (sekitar Rp 15 miliar) dan siap untuk pensiun dini karena kedisiplinan mereka dalam menabung dan berinvestasi.

Berikut adalah lima kebiasaan yang dapat ditiru untuk meraih kesuksesan finansial dan persiapan pensiun dini:

Memiliki Rencana Keuangan dan Komitmen Tinggi

Setiap klien Rush memiliki komitmen tinggi terhadap rencana keuangan masa depan mereka. Rencana keuangan tidak hanya terbatas pada menabung dan berinvestasi, tetapi juga mencakup pemahaman akan arus kas keluarga, manfaat asuransi yang dimiliki, dan strategi distribusi kekayaan. Orang-orang kaya di Amerika cenderung mencari bantuan profesional untuk memastikan komitmen mereka terhadap rencana keuangan.

Investasi Rutin

Mereka yang berada tidak melihat pengelolaan investasi aktif atau trading jangka pendek sebagai kunci keberhasilan investasi mereka. Klien Rush lebih memilih strategi investasi jangka panjang, dengan fokus pada memanfaatkan kekuatan pasar daripada mencoba mengalahkannya. Mereka berperinsip, jangan habiskan semua penghasilan. Sisakan untuk investasi.

Memperhatikan Pensiun dengan Serius

Pensiun dianggap sebagai prioritas utama, dengan perhitungan berdasarkan harapan hidup mencapai 96 tahun. Klien Rush menyadari bahwa semakin lama hidup, semakin besar kebutuhan dana pensiun. Oleh karena itu, mereka memprioritaskan persiapan dana pensiun untuk memastikan kesejahteraan finansial di masa tua.

Mencari Cara Mengurangi Pajak

Kesadaran akan dampak pajak terhadap tabungan dan investasi sangat tinggi. Mereka berusaha mengurangi beban pajak secara legal, mulai dari memilih instrumen investasi dengan pajak rendah hingga melakukan perencanaan pajak usaha. Kalau di Indonesia dapat dimaknakan dengan mendirikan yayasan amal/pendidikan. 

Merencanakan Amal dalam Perencanaan Keuangan

Tidak hanya memikirkan masa depan pribadi dan keluarga, orang berada di Amerika juga merencanakan amal dan donasi secara terstruktur. Selain memberikan manfaat sosial, donasi juga dapat mengurangi beban pajak, yang berkontribusi positif pada perencanaan keuangan jangka panjang.

Dengan mengadopsi kebiasaan-kebiasaan ini, diharapkan dapat membantu individu mencapai kesuksesan finansial dan persiapan untuk masa pensiun.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com