Gerakan Literasi di SDN 006 Batam Kota

Pendahuluan

Sejak kapan Literasi ada? Literasi sudah ada sejak Tuhan menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad Saw melalui Malaikat Jibril. Perintah Tuhan pertama kali tersebut adalah adalah menyuruh umat manusia "membaca".

Apa itu literasi Membaca? Literasi baca adalah kemampuan membaca, menganalisis informasi atau bacaan dan memahaminya sebagai sebuah kebenaran. 

Selesai membaca seseorang sejatinya menjadi faham atas fakta yang diinformasikan. Kemudian mampu mendeskripsikan, berimajinasi (membayangkan) fakta dari apa yang dibacanya sampai ke 'akar-akarnya' atau detail lain yang berhubungan. Dengan demikian akan terbentuk sistematika ilmu pengetahuan utuh dalam diri pembaca. 

Sebagai contoh; "Penyerbukan bastar terjadi antara dua varietas yang berbeda." Dari kalimat tersebut, bagi siswa SD ada 3 kata harus tahu maknanya, yaitu kata; penyerbukan, bastar, dan varietas. Satu saja kata yang tidak dipahami maka sulit memahami secara keseluruhan. Sehingga belum tentu menjadi sebuah pengetahuan yang utuh jika seorang siswa hanya sesekali membaca.

Dalam gerak literasi sekolah, siswa harus sering membaca, seseorang yang sering membaca akan semakin terlatih memahami suatu bacaan. Hal itu disebakan kosa katanya yang semakin banyak. Selain itu, apa yang dibaca saat ini, tentu akan memudahkan memahami bacaan berikutnya. Begitu seterusnya. 

Nah, sekarang bagaimana membaca menjadi suatu yang sering dilakukan, kemudian menjadi suatu kebiasaan, lalu menjadi sebuah kebutuhan? Tentu saja dimulai dengan membaca sesuatu yang menyenangkan, banyak sumber bacaan yang tersedia, dan tersedia dalam berbagai bentuk dan rupa. 

Menyadari pentingnya banyak membaca membentuk pengetahuan yang tersistematika pada siswa, SDN 006 menggalakkan GSL (Gerakan Literasi Sekolah) dengan melakukan pengembangan perpustakaan sekolah dan platform digital berupa website sekolah dan blog siswa. Selain itu, mencari sumber perpustakaan digital nasional dan sumber-sumber lain seperti koran online nasional.

Tahapan Pelaksanaan GLS di SD Negeri 006 Batam Kota

1. Pembiasaan mengunjungi perpustakaan sekolah, baik ketika tatap muka maupun saat pandemi dengan protokol yang ketat
2. Tahap Pelaksanaan GLS di SDN 006 Batam Kota Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud No. 23 Tahun 2015).
3. Memperkenalkan kepada suluruh siswa melalui grup kelas sumber perpustakaan digital,
4. Pengembangan website dan E-Pustaka Sekolah
5. Berbagi dan mengenalkan sumber bacaan dari koran online Nasional sebagai sumber pengayaan,
6. Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan dan menulis kembali baik berupa rangkuman, kesimpulan, maupun sinopsis.
7. Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran

Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah dikembangkan dengan memperhatikan perabot yang aman bagi siswa. Rak buku diberi label sesuai dengan kategori buku. Penomoran/label rak dipasang dengan jelas dan sistematis. Rak buku ditata agar tidak meng- halangi gerak siswa.

Untuk ruang pustaka Ada AC, namun tetap memperhatikan sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik. Atap tidak bocor, dinding dan lantai perpustakaan kokoh, nyaman, dan bersih. Pintu kaca dan jendela berfungsi dengan baik.

Koleksi perpustakaan mencakup buku, kamus, ensiklopedia, majalah, kliping, dan media digital (buku elektronik, dll.) Untuk melengkapi koleksi, sekolah mengajak partisipasi aktif orang tua siswa.

Perpustakaan dapat diakses sebelum, selama, dan sesudah jam pelajaran, serta selama jam istirahat. Juga saat ini masa pandemi covid 19. Pustakawan siap selalu melayani pemustaka.

Gerakan Membaca 15 Menit Sebelum Pelajaran Dimulai

Tujuan
a) Memotivasi peserta didik agar mau membaca.
b) Membuat peserta didik dapat membaca dan gemar membaca.
c) Memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan.
d) Membangun komunikasi antara guru dan peserta didik.
e) Guru/pustakawan/kepala sekolah menjadi teladan membaca

Memperkenalkan Sumber Perpustakaan Digital

Pengembangan Perpustakaan digital dengan menyediakan beberapa komputer di beberapa sudut sekolah yang bisa diakses oleh pemustaka. Komputer terhubung dengan jaringan internet untuk mengakses situs-situs atau link yang menyediakan buku digital seperti: 

1. http://repositori.kemdikbud.go.id/104...
2. http://freekidsbooks.org/
3. https://storyweaver.org.in/stories/25...
4. https://serusetiapsaat.com/
5. https://ipusnas.id/
6. https://reader.letsreadasia.org/book/...
7. Internet Archive Search: buku SD 

Hasil belajar yang hendak dicapai peserta didik dapat menyelesaikan tugas menulis (fiksi/liputan/hasil wawancara/wawancara imajiner, dll) secara individual lalu mempresentasikannya dalam kelompok atau blog wakelet. Anggota kelompok saling memberikan pendapatnya terhadap draf tulisan tersebut di blog wakelet.

Pengembangan website Sekolah

Penguatan Literasi membaca di sekolah tentu harus didukung dengan penguatan literasi menulis. Bila tidak ada yang menulis tentu tidak lahir bacaan. Setiap penulis, secara otomatis akan melewati tahapan membaca, berpikir, serta kini berkreasi untuk menghasilkan tulisan yang menarik. 

Tulisan memerlukan media baik kertas maupun digital. Untuk media menulis, memposting bacaan, menampilkan E-Pustaka digital, sekolah membangun website dengan alamat https://sdn006batamkota.sch.id/

Tulisan dan artikel-artikel di web sekolah menampilkan pengetahuan yang berhubungan dengan materi ajar siswa serta mengacu pada perkembangan dan isu global yang kekinian. 

Setiap artikel disediakan kolom komentar agar siswa dapat berpikir kritis dan dapat menyalurkan bakat menulisnya di kolom komentar.  

Di website sekolah juga ditampilkan rujukan buku beserta link untuk baca langsung atau download buku cerita anak. 

E-Pustaka Sekolah di web Sekolah

Buku Elektronik yang dipajang di web sekolah dapat berupa cerita fiksi dengan target dan segmen pembaca anak kelas 1 sampai 3 dan bacaan untuk Anak Tingkat SD Kelas 4, 5, dan 6. Saat buku ditampilkan, akan diulas sinopsis singkat sehingga diharapkan siswa tertarik untuk membaca atau mendownloadnya. 

Salah satu buku yang di posting di website sekolah

Berbagi dan mengenalkan sumber bacaan dari koran online Nasional

Koran nasional terkemuka versi online saat ini juga menyediakan beragam literasi materi sekolah untuk referensi bagi siswa untuk sumber belajar yang dapat di akses pada;

1. https://www.kompas.com/skola
2. https://bobo.grid.id/
3. https://caritahu.kontan.co.id/
4. https://www.detik.com/edu

Setelah mengunjungi dan membaca di website online koran digital nasional, siswa dapat melakukan kegiatan membuat kliping, peta konsep,  membaca nyaring dan sebagainya dari materi pokok yang ditugaskan oleh guru. 

Siswa Membuat Blog di Wakelet

Setelah mendorong minat baca, siswa juga didorong gemar menulis dan membuat caatatan secara digital. Di blog wakelet.com siswa bisa saling berbagi cerita, tulisan, berdiskusi, menyimpan link, foto, saling menyapa dan follow dan sebagainya.  

Dengan demikian, Gerakan Literasi di SDN 006 Batam Kota berusaha memaparkan banyak sumber Literasi kepada siswa. Secara garis besar berupa perpustakaan berupa gedung fisik dan perpustakaan digital.

Perpustakaan digital merangkum; web sekolah sendiri, buku elektronik dalam bentuk pdf, wakelet (blog siswa), dan koran online. 

Menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran

Siswa diberikan tips beserta motivasi bagaimana cara belajar atau berliterasi yang baik melalui tulisan atau artikel yang di posting di website sekolah.