• SD NEGERI 006 BATAM KOTA
  • Belajar bahasa alam, bahasa manusia, dan bahasa komputer

7 Tindakan Guru Era 80-an dan 90-an yang Dulu Dianggap Wajar, Kini Diharap Tidak Terulang Lagi

Guru dan siswa memiliki dinamika yang terus berubah seiring waktu. Pada era 80-an dan 90-an, interaksi mereka mencerminkan norma sosial yang berbeda dibandingkan saat ini.

Dinamika pendidikan masa lalu mencakup pola pengajaran, hukuman, hingga kebiasaan unik di sekolah. Banyak praktik yang dianggap biasa saat itu kini tidak diterima lagi. Pemahaman tentang perubahan pendidikan membantu melihat bagaimana evolusi sistem sekolah mencerminkan perubahan budaya dan nilai masyarakat.

Berikut tujuh tindakan guru era 80-an dan 90-an yang tidak terulang di sekolah masa kini, salah satunya merokok depan siswa. Dulu dianggap wajar sebagaimana dilansir dari laman Upworthy oleh JawaPos.com, Minggu (24/11):

1. Hubungan Guru dan Orang Tua

Pada era 80-an dan 90-an, guru memiliki otoritas tinggi di mata orang tua. Mereka dianggap selalu benar dalam mendidik siswa, bahkan dalam situasi yang penuh konflik. Dukungan dari orang tua sering kali menguatkan keputusan guru di sekolah. Kini, dinamika ini berubah karena orang tua lebih cenderung membela anak dalam berbagai perselisihan.

Hal ini mempengaruhi cara guru menyampaikan disiplin, yang kini harus lebih berhati-hati dan diplomatis. Perubahan ini menunjukkan peningkatan perhatian terhadap hak anak di lingkungan pendidikan.

2. Hukuman Fisik di Sekolah

Hukuman fisik sering digunakan untuk mendisiplinkan siswa di masa lalu. Guru merasa hukuman ini efektif untuk menanamkan disiplin dan rasa hormat pada aturan sekolah. Saat ini, pendekatan semacam itu telah digantikan dengan metode yang lebih berfokus pada perkembangan mental. Hukuman fisik dilarang keras karena berpotensi merugikan kesehatan siswa dalam jangka panjang.

Evolusi ini mencerminkan meningkatnya perhatian terhadap hak anak dan pengaruh negatif kekerasan. Keputusan ini juga sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya metode pendidikan berbasis empati.

4. Kebiasaan Guru yang Tidak Lazim

Guru yang merokok di sekitar siswa dianggap wajar pada masa itu. Kebiasaan ini bahkan sering dilakukan di dalam kelas atau ruangan khusus saat siswa sedang istirahat.

Kini, tindakan seperti itu dilarang untuk menjaga lingkungan sekolah yang sehat dan profesional. Larangan ini tidak hanya melindungi siswa dari paparan zat berbahaya, tetapi juga menciptakan standar etika yang lebih baik.

Kebijakan ini mencerminkan perubahan nilai yang lebih mengutamakan kesehatan dan keamanan siswa. Sekolah sekarang menjadi tempat yang jauh lebih ramah bagi semua pihak.

5. Aktivitas Ekstrakurikuler yang Tidak Biasa

Beberapa sekolah mengadakan aktivitas unik, seperti menginap di perpustakaan atau bermain olahraga dengan aturan yang tidak biasa. Kegiatan semacam ini menjadi kenangan indah bagi banyak siswa, meskipun kadang minim pengawasan. Kini, aktivitas seperti ini harus memenuhi standar keamanan dan regulasi yang lebih ketat. Tujuannya adalah memastikan keselamatan siswa tanpa mengurangi nilai pembelajaran yang dihasilkan.

Perubahan ini juga memperlihatkan semakin pentingnya tanggung jawab institusi terhadap pengalaman siswa. Meski demikian, kreativitas kegiatan semacam ini masih dihargai jika dilakukan dengan aturan yang tepat.

6. Pendekatan Personal Guru

Guru di masa lalu sering menawarkan pengalaman belajar personal, seperti mengantar siswa pulang atau mengadakan acara di rumahnya. Hal ini menunjukkan hubungan yang hangat dan penuh kepercayaan antara guru dan siswa.

Namun, saat ini, tindakan semacam itu dianggap melampaui batas profesional. Regulasi modern mencegah situasi yang berpotensi menimbulkan risiko atau kesalahpahaman.

Hubungan guru dan siswa kini lebih berfokus pada pendekatan profesional di lingkungan sekolah. Perubahan ini diharapkan melindungi kedua belah pihak dari masalah yang tidak diinginkan.

7. Guru Memaki dan Lempar Penghapus

Pada masa lalu, beberapa guru merasa bahwa cara kasar seperti memaki atau bahkan melempar penghapus papan tulis adalah cara yang sah untuk mengatasi kebisingan di kelas. Guru bahasa Inggris di sekolah menengah, misalnya, sering memarahi siswa dengan kata-kata kasar atau melemparkan penghapus kepada mereka yang membuat kegaduhan.

Praktik semacam ini tentu tidak lagi diterima sekarang, karena dianggap tidak hanya merugikan secara emosional, tetapi juga menciptakan lingkungan yang tidak aman. Saat ini, sekolah lebih mengutamakan pendekatan yang mendidik dan berbasis penghormatan terhadap siswa.

Guru sekarang dilatih untuk mengelola kelas dengan teknik yang lebih positif dan konstruktif. Proses ini mencerminkan perubahan dalam cara mendidik yang lebih menghargai kesejahteraan emosional siswa.(pri/jawapos.com)

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Presiden Prabowo Setujui Tambahan Rp 2 Juta untuk Guru Non-ASN dan 1 Kali Gaji Pokok untuk Guru ASN

JawaPos.com-Presiden Prabowo Subianto menyetujui kebijakan peningkatan kesejahteraan guru dengan tambahan Rp2 juta untuk guru non-ASN dan satu kali gaji pokok untuk guru ASN. Kabar ter

26/11/2024 18:38 - Oleh Admin - Dilihat 246 kali
Contoh Pidato Hari Guru Nasional 2024

Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ditetapkan Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI) d

22/11/2024 20:19 - Oleh Admin - Dilihat 128 kali
Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 2024 untuk Wali Kelas

Berikut ini 50 ucapan yang bisa dijadikan inspirasi bila ingin memberikan ucapan kepada wali kelas pada Hari Guru Nasional 2024. Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 2024 untu

22/11/2024 19:41 - Oleh Admin - Dilihat 127 kali
11 Negara dengan Upah Pendidik Tertinggi di Dunia, Bagaimana Ketentuan Menjadi Guru di Sana?

 GURU merupakan profesi yang berperan vital dalam mencerdaskan generasi penerus. Namun ada kalanya, penghargaan terhadap profesi ini dianggap minim. Di Indonesia misalnya, gaji&nbs

21/11/2024 19:27 - Oleh Admin - Dilihat 59 kali
Makna dan Filosofi Logo Hari Guru Nasional 2024

Untuk menyemarakkan peringatan Hari Guru Nasional 2024, sebuah logo khusus dirancang sebagai simbol dari nilai-nilai yang ingin disampaikan. Logo tersebut menggunakan warna-warna cerah

21/11/2024 08:13 - Oleh Admin - Dilihat 50 kali
Sejarah Hari Guru Nasional

Sejarah Hari Guru Nasional dimulai pada tahun 1815 dengan pendirian Sekolah Guru Negeri di Surakarta, yang awalnya disebut Normal Cursus. Sekolah ini didirikan dengan tujuan untuk me

21/11/2024 08:10 - Oleh Admin - Dilihat 84 kali
Keuntungan Menggunakan Media dalam Numerasi

Numerasi adalah bagaimana menggunakan dan memanfaatkan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Semua profesi menggunakan numerasi dalam keberlangsungan kegiatannya. Semua mata pelajar

22/09/2024 18:56 - Oleh Admin - Dilihat 206 kali
Syarat dan Jadwal PPG Guru Tertentu 2024, Sudah Dibuka

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan atau Ditjen GTK Kemendikbud membuka pendaftaran Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk guru tertentu 2024 atau yang dulu dikenal dengan PPG

20/09/2024 18:10 - Oleh Admin - Dilihat 174 kali
Hidup Guru yang Sederhana dan Terukur dengan Konsep Frugal Living

Cerita dari Yulius Roma Patandean Hidup dan kebutuhannya akan selalu mendapatkan tantangan seiring perkembangan dan perubahan zaman. Era kecepatan teknologi informasi melalui digitalis

21/08/2024 10:40 - Oleh Admin - Dilihat 173 kali
Apa yang dimaksud dengan JURU, PENGATUR, PENATA, dan PEMBINA dalam golongan Kepangkatan PNS? 

Apa yang dimaksud dengan JURU, PENGATUR, PENATA, dan PEMBINA dalam golongan Kepangkatan PNS?  JURU Juru merupakan jenjang kepangkatan untuk PNS golongan I/a hingga I/d. Apabi

20/08/2024 20:43 - Oleh Admin - Dilihat 366 kali