Sejarah dan Perjuangan Jenderal Sudirman untuk Kemerdekaan Indonesia
Kemerdekaan Indonesia terlahir dari perjuangan para pahlawan yang panjang. Salah satunya adalah sejarah dan perjuangan Jenderal Sudirman untuk kemerdekaan Indonesia.
Dikutip dari laman Perpustakaan Nasional, Jenderal Sudirman lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916. Ayahnya bernama Karsid Kartawiuraji dan ibunya bernama Siyem.
Sudirman memperoleh pendidikan formal dari Sekolah Taman Siswa, sebuah sekolah yang terkenal berjiwa nasional yang tinggi. Kemudian ia melanjut ke HIK (sekolah guru) Muhammadiyah, Solo.
Ia lebih banyak tinggal bersama pamannya yang bernama Raden Cokrosunaryo setelah diadopsi. Ketika Sudirman pindah ke Cilacap pada 1916, ia bergabung dengan organisasi Islam Muhammadiyah dan menjadi siswa yang rajin serta aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Perjuangan Jenderal Sudirman
- Perang Gerilya
Melansir buku Sejarah Jenderal Soedirman di Kabupaten Bantul, Jenderal Sudirman memimpin Perang Gerilya yang berlangsung selama tujuh bulan.
Dalam menjalankan peperangan tersebut, kondisi fiisk Sudirman dalam keadaan sakit berat. Hal itu membuatnya harus ditandu untuk memimpin pasukannya.
Sudirman memimpin perjuangan gerilya dengan berpindah-pindah dalam keadaan kesehatannya yang semakin menurun.
Meski dalam kondisi tersebut, Jenderal Sudirman telah menjelajahi wilayah gerilya di daerah selatan Yogyakarta, Keresidenan Surakarta, Madiun, dan Kediri. Akhirnya, Belanda bersedia mengadakan perundingan dengan pihak Indonesia. - Perundingan Roem Royen
Saat perundingan tengah berlangsung pada 1 Mei 1949, Jenderal Sudirman mengeluarkan amanat kepada para komandan kesatuan agar tidak turut memikirkan Perundingan Roem Royen.
Perjanjian Roem Royen merupakan salah satu dari cara perjuangan guna mempertahankan kemerdekaannya melalui strategi diplomasi sehingga kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia kembali lagi ke Yogyakarta.
Setelah presiden kembali lagi ke Yogyakarta, Jenderal Sudirman pun diminta untuk kembali juga ke Yogyakarta, tapi ia menolak.
Atas penolakan tersebut, pihak pemerintah meminta bantuan Kolonel Gatot Subroto, yang pada waktu itu menjabat sebagai Panglima Divisi XI yang memiliki hubungan baik dengan Jenderal Soedirman.
Gatot mengirim surat yang bertujuan untuk membujuk Jenderal Sudirman agar mau kembali lagi ke Yogyakarta. Pada 10 Juli 1949, dengan berbagai pertimbangan dan maksud untuk menghargai Gatot, Jenderal Sudirman bersama pasukannya bersedia kembali lagi ke Yogyakarta.
Mulai sejak itu, Jenderal Sudirman kembali bersama pasukannya dan menetap di Yogyakarta tetapi penyakitnya kambuh kembali.
Pada 29 Januari 1950, Jenderal Sudirman meninggal dunia di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Ia meninggal di usia 34 tahun dan dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan. - Peran Jenderal Sudirman
Tercatat beberapa peran penting Jenderal Sudirman dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sebagai berikut. - Mengusir sekutu
Pada 12 Desember 1945, Kolonel Sudirman memimpin TKR mengusir sekutu dari Ambarawa dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari pengaruh sekutu. - Memimpin Peta
Pada awal proklamasi kemerdekaan Indonesia, Sudirman memimpin pasukan Pembela Tanah Air (PETA) dalam merebut senjata dari tentara jepang yang ada di Indonesia. - Menjadi Ketua BKR
Pada 23 Agustus 1949, pemerintah membentuk Badan keamanan Rakyat (BKR). Sudirman diangkat menjadi ketua BKR untuk wilayah Banyumas.
Itulah sejarah singkat tentang Jenderal Sudirman dan perjuangannya untuk kemerdekaan Indonesia
Sumber: https://www.cnnindonesia.com
Komentar
pengen keliatan
1.perang gerilya 2.perundingan Roem Roten 3.peran jendral Sudirman 4.mengusir sekutu 5.pemimpin peta 6.menjadi ketua bkr
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Penyebab Kekalahan Sultan Hasanuddin dari Makassar dalam Peperangan Melawan VOC
Angin berbisik pilu di antara rerimbunan daun lontar, meratapi kisah kejayaan yang meredup di tanah Makassar. Sultan Hasanuddin, sang "Ayam Jantan dari Timur", pahlawan gagah berani
Akhir Perjalanan Kartosoewiryo, Tokoh Sumpah Pemuda di Balik Pemberontakan Di/TII
Pada suatu masa, di tanah Jawa yang subur, tumbuhlah seorang pemuda bernama Sekarmadji Maridjan Kartosoewiryo. Lahir di Cepu, Jawa Tengah, pada tanggal 7 Januari 1905, ia tumbuh menj
Kuil Hathor, Kompleks Kuil Dendera, Qena, Mesir
Mari kita pergi bertamasya ke salah satu tempat paling menawan di Mesir kuno—Dendera. Terletak sekitar 2,5 kilometer di tenggara kota Dendera saat ini. Kompleks kuil ini dianggap
Abu Simbel Temples
Abu Simbel adalah kompleks candi kuno, awalnya dipotong menjadi tebing batu padat, di Mesir selatan dan terletak di dekat tebing Sungai Nil, terletak di desa Abu Simbel, dekat perbatasa
Asal Kata Bioskop
Pernahkah kalian pergi ke gedung bioskop? Tentu pernah bukan? Apalagi sobat yang tinggal di Kota Batam, di mana ada Mall, di situ biasanya ada bioskop. Di sana kita bisa melihat film
Mengapa Thailand Tidak Pernah Dijajah Oleh Negara Lain?
Bangkok - Thailand adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara atau bangsa lain di dunia. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Penjajahan atau Kolonial
Ikal, Krul atau Ponten Persetujuan
Ikal persetujuan (bahasa Belanda: goedkeuringskrul atau krul; biasa disebut sebagai ponten) adalah sebuah simbol bahasa Belanda yang digunakan untuk menilai tugas sekolah atau untuk m
Sejarah Perubahan Status DKI Jakarta
Menyitir situs resmi Pemprov DKI Jakarta, berikut sepak terjang perjalanan Kota Jakarta hingga kini sebagai kota metropolis. Abad ke-14, bernama Sunda Kalapa dan menjadi pusat pela
5 Oktober Google Doodle Tampilkan Sosok Tokoh Melayu Raja Ali Haji
Jika Anda membuka halaman utama Google, pada hari, Sabtu (5/11/2022) Google Doodle menampilkan sosok tokoh Melayu. Ia adalah Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad. Raja Ali Haji me
Mendaras pahlawan kehidupan
Belajar dari para pahlawan nasional dalam sejarah bangsa dan negara Indonesia, kita akan menemukan hakikatnya, yakni jiwa dan jati diri kepahlawanan. 10 November adalah tangga
Merdeka