5 Penyakit Ini Berpotensi Ditularkan Kecoak
Selain menjijikkan, kecoak ternyata bisa menularkan berbagai penyakit. Serangga kecil berwarna cokelat ini bisa menghasilkan alergen sehingga memicu reaksi alergi, bahkan asma. Hal itu terjadi karena kecoak memakan berbagai sampah yang membusuk, yang diyakini bahwa mereka menyebarkan sejumlah penyakit pada manusia.
Dikutip dari pestworld.org, jika seseorang tanpa sadar mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kecoak, hal tersebut dapat membuatnya sakit parah. Secara total, kecoa diketahui menyebarkan 33 jenis bakteri, termasuk spesies E. coli dan Salmonella, enam jenis cacing parasit, dan tujuh jenis patogen manusia.
Merangkum berbagai sumber, berikut beberapa penyakit yang dapat ditularkan oleh kecoak, diantaranya:
1. Asma
Kecoa dan asma saling berhubungan. Alergi kecoa pertama kali dilaporkan pada 1943. Hal ini ditemukan ketika pasien mengalami ruam setelah kecoak merayapi kulit mereka. American College of Allergy, Asthma & Immunology melaporkan bahwa air liur, feses, dan kulit kecoak dapat memicu asma dan respons alergi lainnya.
Dikutip dari rentokilpestcontrolindia.com, kecoak dapat memicu penyakit asma karena terdapat protein tertentu dalam tubuhnya yang dapat menjadi alergen bagi orang-orang tertentu. Ketika partikel kecil dari tubuh kecoak menyebar melalui udara di dalam gedung, protein ini terhirup dan serangan asma dapat dipicu pada orang yang sensitif.
2. Salmonellosis
Bakteri Salmonella yang ditularkan oleh kecoak dapat menyebabkan salmonellosis, penyakit pada manusia dengan gejala mirip keracunan makanan. Kecoak diyakini mengakumulasi bakteri tersebut dengan memakan makanan yang terkontaminasi. Salmonella tetap berada dalam sistem pencernaan mereka selama satu bulan atau lebih dan disimpan melalui muntahan dan kotoran mereka.
Gejala pada manusia, yang biasanya muncul 12 hingga 72 jam setelah infeksi, termasuk diare, demam, dan muntah (dan masih banyak lagi). Pemulihan biasanya terjadi setelah empat hingga tujuh hari, dengan sedikit atau tanpa memerlukan perawatan medis, selain penambahan cairan.
3. Kolera
Kolera merupakan infeksi diare akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Hal ini paling umum terjadi di negara-negara berkembang dan wilayah yang pengelolaan lingkungannya atau sanitasinya tidak memadai. Penularan terjadi melalui konsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri. Jika terkena bakteri, kecoa dapat menyebarkan organisme tersebut melalui kotoran dan muntahannya, sehingga mencemari permukaan dan makanan.
WHO memperkirakan bahwa terdapat sekitar 1,4 juta hingga 4,3 juta kasus kolera per tahun di dunia yang mengakibatkan 28.000 hingga 142.000 angka kematian.
4. Tifus
Demam tifoid atau yang biasa dikenal sebagai tifus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri jenis ini menjadi salah satu sumber penyakit yang dibawa oleh kecoak yang mengkontaminasi makanan atau minuman Anda.
Menurut UK National Health Services (NHS), tifus atau demam tifoid paling umum di negara-negara berkembang di mana terdapat sanitasi yang buruk dan terbatasnya akses air bersih. Risiko terjangkitnya demam tifoid ini lebih banyak terjadi pada anak-anak karena belum sempurnanya sistem kekebalan tubuh mereka.
5. Disentri
Disentri menjadi salah satu penyakit yang paling umum disebabkan oleh kecoak. Disentri adalah salah satu jenis gastroenteritis yang menyebabkan diare disertai darah. Umumnya, kebanyakan orang menderita gejala ringan dan pulih dalam waktu sekitar satu minggu tanpa perhatian medis. Ada dua penyebab disentri, yaitu Bacillary dysentery (shigellosis) disebabkan oleh bakteri Shigella dan Amoebic dysentery (amoebiasis) disebabkan oleh parasit bersel satu Entamoeba histolytica.
Disentri biasanya menyebar melalui kebersihan tangan yang buruk dan mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi organisme. Gejalanya adalah diare yang mengandung darah dan lendir, nyeri kram perut, mual dan muntah, serta suhu tubuh tinggi.
Sumber: -> https://www.tempo.co
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Orang Singapura makin berumur panjang, apa rahasianya?
Dari tahun ke tahun, penduduk Singapura kian berumur panjang. Bisa dikatakan, tak banyak tempat di dunia yang harapan hidup warganya meningkat begitu drastis seperti negara pulau di A
Cara Mengenali Baso Tanpa Formalin
Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol keco
Pakar Sebut Minuman Manis Bisa Picu Gagal Ginjal
Terlalu banyak minum minuman dengan kadar gula tinggi bisa menjadi salah satu penyebab gagal ginjal di usia muda. Spesialis penyakit dalam subspesialis ginjal hipertensi di RS Pondok
Apa saja tips menjaga kesehatan otak?
Menjaga kesehatan otak sangat penting untuk kesejahteraan dan fungsi kognitif secara keseluruhan. Berikut beberapa tip untuk membantu mendukung dan meningkatkan kesehatan otak:
Tips Menyiapkan Kesehatan Mental Anak Kembali Ke Sekolah
Mempersiapkan anak-anak untuk kembali ke sekolah sering kali berarti berbelanja banyak kebutuhan seperti; buku, tas, sepatu, baju seragam baru sampai memotong rambut si buah hati untuk
5 Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Agar Lebih Pintar
Setiap orang memang terlahir dengan tingkat kecerdasan berbeda-beda.Namun tahukah kamu kalau kecerdasan juga bisa ditingkatkan melalui kebiasaan sederhana. Ada beberapa aktivitas ata
Apa Yang Terjadi Setelah Berhenti merokok?
Berhenti merokok meningkatkan kadar kolesterol HDL Anda. Manfaat dari perubahan gaya hidup ini dapat terjadi dengan cepat, seperti: Dalam waktu 20 menit setelah berhenti, tekanan dar
Penyakit Stroke
Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak. Istilah stroke lebih dikenal daripada Cerebro Vaskuler Acci
Hubungan Tulisan Tangan dan Kecerdasan
Para peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia (NTNU) menyimpulkan bahwa tulisan tangan dapat meningkatkan pembelajaran dan memori. Mengapa demikian? “Temuan utama k
Manfaat Berjalan Kaki
“Berjalan kaki merupakan pilihan ideal dalam hal aktivitas fisik. Tidak memerlukan keahlian khusus, semua orang tahu cara berjalan. Dampaknya rendah dan aman,” Kata Dr. Ce